MajalahCeo.id I Tapteng (Sumut) – Simarlelan, Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan Sumut, Kepala Desa Simarlelan Inisial S. Gulo. melaksanakan pembagian beras kepada warganya. dengan cara memberikan informasi melalui WhatsApp kepada penerima khusus di dusun 2,desa simarlelan rabu 24 Juli 2024
Masih di tempat yang sama kepala desa simarlelan inisial S. Gulo. mengatakan kepada awak media, bahwa banyaknya beras itu cuman 42 sak dan itu juga untuk 42 KK. dan kita meminta kepada warga yang menerima beras tersebut agar membawa KTP dan KK demi untuk memastikan nama penerima. di setiap penerima itu kita ambil foto dokumentasi terangnya
Kepala desa simarlelan, kecamatan muara batang toru, tapanuli selatan, provinsi sumatera utara, inisial S. Gulo juga menerangkan kepada wartawan saat konfirmasi klarifikasi PERS tentang adanya uang di minta kepada warga penerima beras sebesar 25.000 rupiah,
dan itu di jelaskan oleh kepala desa inisial S. Gulo. bahwa uang yang di minta itu untuk biaya transportasi dari kantor pos menuju desa simarlelan. dan juga biaya warga kita yang kita suruh menjemputnya di kantor pos itu ada dua orang.
Itu semua biaya makan, rokok, minyak, dan ganti harian yang kita suruh untuk menjemput beras itu,ke situlah uang itu kita kasih. bukan untuk saya atau aparat desa ucapnya.
Di tempat yang berbeda warga dusun 2 desa simarlelan inisial A. Z. juga membenarkan bahwa itu ada di minta uang sebesar 25.000 per KK. namun kami tidak tau kemana sebenarnya tujuan uang yang 25.000 itu. justru kami sebagai warga wajar dong kami tanyakan ucapnya.
Tim awak media juga temui salah seorang warga dusun 2 desa simarlelan. di tempat yang berbeda inisial F. Z. juga menerangkan hal yang sama. karna mereka mendapatkan informasi tersebut melalui WhatsApp. bahwa salah satu dirinya yang mendapatkan bantuan beras dari pemerintah. di mana beras itu dalam satu saknya sepuluh kg. di dalam WhatsApp tersebut diterangkan bahwa tempat pengambilan beras itu bukan di kantor desa. dan juga bukan di rumah kepala desa melainkan di rumah warga kampung baru. memang warga desa simarlelan juga. tapi pada saat pengambilan beras kami harus membawa KTP dan KK juga dengan uang sebesar 25.000 untuk biaya transportasi dari kantor pos menuju wilayah desa simarlelan ungkapnya.
Kepala desa simarlelan inisial S. Gulo menerangkan kepada wartawan. kenapa bukan di kantor desa kita bagi beras tersebut. itu demi mengingat warga yang jauh dari kantor. tapi kalau di salah satu rumah warga saya yang di kampung baru ini. itu pertengahan. jadi tidak ada yang kejauhan terangnya
Masih keterangan kepala desa simarlelan. inisial S. Gulo menerangkan bahwa beras itu sudah tiga minggu di informasikan oleh pihak kantor pos kesaya. dan sudah saya teruskan kepada masyarakat. namun satupun masyarakat tidak ada yang menjemputnya di kantor pos,makanya mengambil inisiatif kita sewa becak mesin dua unit. dan kita suruh dua warga yang ikut untuk bongkar muatannya. dan disitulah kita Kasikan uang yang kita bebankan kepada warga penerima beras bantuan dari pemerintah tersebut mengakhiri.
(Red)