MajalahCeo.Id | Medan – Beberapa waktu lalu, Puluhan aktivis melakukan unjuk rasa Aksi Solidaritas Aliansi Lintas Organisasi Kota Padang s Sidimpuan atas di tangkapnya empat orang aktivis dengan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Polres Kota Padang Sidimpuan karena diduga melakukan pemerasan terhadap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Unjuk rasa tersebut digelar di depan Kantor Walikota Padang Sidimpuan, Jumat (10./10/2025).
Sebelum terjadi aksi unjuk rasa, ramai diberitakan dan diperbincangkan empat orang di Padang Sidimpuan terjaring OTT disalah satu cafe di Padang Sidimpuan karena diduga telah melakukan pemerasan kepada seorang Aparatus Sipil Negeri (ASN) inisial IIH.
ke empat orang ini diketahui berinisial DS, MAB, ZP, ARH. Informasi dari berbagai sumber, keempat orang ini mengaku memiliki video oknum ASN sedang berada di Golden Dragon Medan.
Golden Dragon merupakan sebuah bar dan tempat hiburan malam di Kota Medan, tepatnya berlokasi di jalan Putri Merak Jingga Kota Medan, tempat ini dikenal sebagai destinasi hiburan malam dengan suasana mewah.
Kemudian Mereka meminta sejumlah uang dengan ancaman akan melakukan aksi demonstrasi pada 9 Oktober 2025 jika permintaan itu tidak dipenuhi,
Tidak itu saja, video yang dimaksud empat aktivis tersebut diduga ada keterlibatan Wakil Walikota Padang Sidimpuan Harry Pahlevi Harahap dengan IIH oknum ASN yang disebut -sebut sebagai ajudannya .
Dari informasi yang beredar, ke-empat aktivis tersebut terjaring OTT dengan sejumlah barang bukti berupa uang tunai senilai 15 juta rupiah dan ke-empatnya dikabarkan dalam penahanan Polres Kota Padang Sidimpuan.
Ditahannya ke-empat orang tersebut dan ditambah kurangnya keterbukaan informasi dari pihak Polres Kota Padang Sidimpuan membuat tanda tanya di sejumlah aktivis, sehingga memicu terjadinya unjuk rasa.
Dalam unjuk rasa tersebut para demonstran meminta Wakil Walikota Padang Sidimpuan Harry Pahlevi Harahap agar bersedia menjelaskan ke publik apa sebenarnya yang terjadi dalam video di tempat hiburan malam Golden Dragon tersebut.
“Kami Meminta, kepada Bapak Wakil Walikota Padang Sidimpuan tolong jelaskan apa sebenarnya isi video itu,” ucap Rahmat Taufik dalam orasinya.
Selanjutnya kesempatan ini para demonstran juga menyampaikan sejumlah pernyataan sikap yang dibacakan Adek Saputra salahsatu aktivis yang ikut berunjuk rasa.
Adapun pernyataan sikap tersebut, pertama meminta Wakil Walikota Padang Sidimpuan terkait video yang menjadi bahan laporan yang ditangkapnya 4 aktivis di Kota Padang Sidimpuan,
Kedua, meminta kepada Polres Padang Sidimpuan agar segera membuka selebar-lebarnya transparansi ditangkapnya 4 aktivis di Padang Sidimpuan dan membebaskan 4 aktivis tersebut tanpa syarat karena 4 aktivis tersebut diduga dijebak oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Padang Sidimpuan.
Ketiga, agar mengungkap siapa rekan oknum ASN Kota Padang Sidimpuan di bahu Kota Medan atau di Golden Dragon dan ada apa dengan video tersebut.
Ke-empat, mempertanyakan layakkah seorang ASN dan pejabat publik di bahu Kota Medan atau di Golden Dragon ?. Masyarakat harus cerdas dalam menyikapi ini.
Kemudian demonstran juga menanyakan kepada Sekretaris Kota (Setda) Padang Sidimpuan Rahmad Marzuki Nasution, apakah pantas seorang oknum ASN atau pejabat publik berada di tempat hiburan malam?
Rahmat menjawab, berdasarkan peraturan disiplin ASN, seorang ASN itu tidak diperkenankan untuk berada ditempat-tempat yang tidak baik, karena seharusnya seorang ASN itu harus bisa menjadi teladan ditengah-tengah masyarakat
“Sementara terkait ASN tersebut sudah ditangani aparat penegak hukum, kami akan serahkan sepenuhnya kasus ini ditangani pihak kepolisian,” ungkap Rahmat.
Sementara ditempat yang sama menanggapi pernyataan sikap tersebut Kapolres Kota Padang Sidimpuan AKBP Wira Prayatna menyampaikan, supaya para demonstran mengajukan surat permohonan ke pihak Polres Padang Sidimpuan terkait pernyataan sikap yang disebutkan tadi.
“Silahkan ajukan surat permohonan, nanti kita akan cek dan tentu nanti prosedur yang akan bisa menjawab,” pungkas Wira.
Kapolres juga meminta, agar demonstran tetap menjaga ketertiban dan keamanan setiap menyampaikan orasi agar Kota Padang Sidimpuan tetap kondusif dan masyarakat merasa nyaman saat beraktifitas














