MajalahCeo.Id | Medan – Aliansi Mahasiswa Kota Medan Menggugat melakukan aksi unjuk rasa di Kanwil Ditjenpas Sumut terkait dengan terjadi nya peredaran narkoba yang dilakukan oleh narapidana yang berasal dari aceh pada Selasa, 24 Juni 2025.
Mereka menuntut transparansi penuh dan tindakan tegas terhadap para napi yang diduga menyeludupkan narkoba ke dalam sel.
Massa aksi menduga bahwa peredaran narkoba di sumatera utara berasal dari provinsi aceh.
Mereka juga menekankan bahwa Narapidana Asal Provinsi Aceh yang di tahan di Lapas/ Rutan provinsi Sumatera utara diduga memiliki keterlibatan pengendalian jaringan narkoba dari aceh tersebut.
Meski berada dalam pengawasan ketat, pengakuan para pelaku yang diamankan menunjukkan bahwa alur distribusi narkoba belum sepenuhnya terputus dari dalam lembaga pemasyarakatan.
Andreas Sitanggang selaku Pimpinan Aksi mengatakan bahwa peredaran narkoba yang terjadi di sumut ini harus betul betul di putus.
Apalagi narapidana asal provinsi aceh yang ditahan dilapas bisa melakukan pengendalian terhadap peredaran narkoba tersebut
“Kami melihat bahwa ada suatu kejanggalan yang terjadi di lapas sumatera utara ini. Dimana kami menduga Narapidana yang berasal dari aceh melakukan kebebasan dalam pengendalian narkoba di sumut ini. Apalagi saat ini mereka masih dalam tahanan dilapas.” Kata Andreas Sitanggang.
Dugaan tersebut terjadi karena ada beberapa peristiwa masyarakat aceh yang tertangkap di sumut. Salah satunya peristiwa dua orang aceh yang ditangkap oleh polda sumut.
Warga Aceh tersebut tetangkap saat sedang menyeludupkan narkoba jenis sabu sebanyak 72 Kg di Kota Medan.
Aksi tersebut berjalan dengan membakar ban dan orasi yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa tersebut. Aksi tersebut juga tidak dapat tanggapan langsung dari pihak dikjenpas sumut.
“Kejadian ini merupakan kelalaian dari pihak Ditjenpas karena membiarkan terjadinya penyeludupan narkoba yang ada di lapas.
Padahal dengan keamaan yang ketat namun hal tersebut bisa dilakukan dengan mudah oleh narapidana pengendali narkoba tersebut,” tambahnya
“Kami hadir untuk menawarkan solusi konkret dalam pengetasan peredaran narkoba di sumatera utara ,maka kami mendesak kementerian imigrasi dan lapas untuk segera memulangkan masyarakat aceh yang menjadi narapidana narkoba di sumatera utara, sebab banyak tertangkap dan di pidanakan pengedar narkoba di sumut ini merupakan masyarakat provinsi aceh dan kami menduga mereka masih menjalankan jaringan peredaran narkoba di balik lapas, jika tuntutan kami tidak segera di penuhi maka kami akan kembali datang dengan jumlah masa aksi yang lebih banyak serta dengan kemarahan yang tak terbendung,” ucap Andreas Sebagai penutup aksi tersebut.**