MajalahCeo.id I Tapteng (Sumut) – Sibolga- Tapanuli Tengah Salah Satu ke (UNIKAN), di Sibolga Terowongan batu lubang atau yang disebut juga sebagai Goa Belanda, merupakan sebuah peninggalan situs sejarah perjuangan saat jaman kolonial. Terowongan yang berlokasi di Dusun Simaninggir, Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis,”
Sekitar 35 ,Km dari Pinangsori menuju . Batu Lobang yang disebut.Goa Belanda tapanuli tengah inipun sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata sejarah. Terowongan ini merupakan jalan Lintas Sumatera dari Kota Sibolga- Tapteng menuju kabupaten tetangga yakni Tapanuli Utara (Taput). Sejak adanya terowongan ini masyarakat yang melintas berhenti sejenak untuk beristirahat sekaligus menikmati keindahan alam di sekitarnya.
Ke- UNIKAN,nya anda pun akan menyaksikan keunikan batu lobang di sekitar terowongan , yang lengkap dengan cerita dan sejarah pembangunannya. Cerita sejarah pembuatan terowongan ini bisa anda temukan di dinding bukit batu lobang dan sekitar bangunan berukuran paling besar yang ada di kawasan . Sibolga Kabupaten tapanuli tengah.
Pada dinding bukit tersebut terdapat sebuah ornamen yang sengaja dibangun dari semen, yang menceritakan tentang kisah pembangunan goa bersejarah ini.
Terlepas dari kontroversi tahun pembangunan batu lubang tersebut, yang pasti tempat itu dibangun pada masa kolonial.Belanda dengan melibatkan rakyat Tapanuli (khususnya warga Sibolga dan Tapteng) serta pejuang kemerdekaan yang menjadi tawanan Belanda masa itu.
Tujuan pembukaan batu lubang itu untuk mempermudah sarana transportasi menuju Tarutung, Taput, sekaligus mempermudah pengangkutan hasil bumi dari tanah. Batak dan penumpasan laskar atau pejuang kemerdekaan Indonesia.Rakyat dan pejuang saat itu dipaksa bekerja (kerja Rodi) untuk membuka jalan dan batu lubang tersebut.
Saat ini lokasi terowongan menjadi salah satu akses utama menuju Tarutung dari Kota Sibolga dan Tapteng juga menuju kota .Medan, berkat buah tangan rakyat tapanuli tengah dan pejuang yang menjadi tawanan.Belanda masa itu. Konon ceritanya banyak rakyat yang menjadi korban dari pekerjaan pembukaan jalan dan batu lubang itu.
Namun sayang tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan berapa banyak rakyat. Sibolga dan Tapanuli Tengah dan pejuang kemerdekaan yang menjadi korban. Bahkan diceritakan juga bahwa mereka yang menjadi korban dibuang begitu saja ke jurang yang berada di salah satu sisi batu lubang ini. Mereka yang meninggal atau meregang nyawa akibat kelelahan karena tak kuat dan tak kuasa menahan derita pemaksaan kerja. Para pekerja dipaksa bekerja keras dengan sekuat tenaga tanpa istrahat dan makanan yang cukup. Sementara untuk membuka jalan terowongan itu, para pekerja harus menembus batu dinding gunung,”
“Bukit Barisan” yang keras dengan alat seadanya yakni pahat dan martil. Ukurannya kala itu hanya bisa dilintasi oleh mobil kecil. Namun seiring perkembangan zaman, terowongan ini mengalami pelebaran. Namun pelebaran tersebut dilakukan tanpa merusak bentuk fisik dan mengurangi makna dari terowongan.Terdapat dua unit batu lubang yang dikerjakan, satu unit berukuran kecil sepanjang 8 meter dan satu terowongan besar berukuran panjang sekitar 30 meter. Kedua terowongan ini terletak terpisah, namun berada dalam satu ruas jalan dengan jarak antar keduanya sekitar 50 meter. Menariknya, di kawasan batu lubang ini anda juga bisa menikmati destinasi wisata lain berupa pemandangan air terjun. Air terjun ini mengalir dari badan dinding batu lubang dan jatuh ke sebuah lembah yang didalamnya terdapat aliran sungai. Jarak sungai ke titik jatuh air terjun dari badan dinding batu lobang tersebut diperkirakan ketinggiannya sekitar -+ ,100 meter.
*Red*