Keterangan Foto : (KPH.Prof.Dr. H.Paiman Raharjo, MM,MSi)
MAJALAHCEO.COM – Jakarta, Tanggal 20 Juli 2021 Hari Raya Idul Adha yang diperingati umat Islam setiap tahun tak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim sebagaimana tersirat dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 99-111.
Banyak umat islam yang Berkurban berupa onta, sapi,lembu, domba dan lainnya, tapi banyak pula yang tidak diterima oleh Allah SWT. Di jaman Nabi Adam, praktik kurban sebenarnya sudah dilaksanakan oleh Qobil dan Habil putra dari Nabi Adam.
Dari kurban kedua putra Nabi Adam tersebut, bahwa kurban yang diterima Allah adalah kurban dari Habil dan bukan kurban dari Qobil. Dari kisah cerita tersebut, ternyata Allah menerima kurban dari umatnya bukan karena jenis hewannya, banyak dagingnya atau darahnya, melainkan ketulusan hati dan ketakwaan dari si pemberi kurban.
Banyak orang melakukan kurban tapi untuk dipuji, disanjung atau untuk tujuan tertentu seperti sebagai upaya melancarkan usahanya atau jabatannya, sehingga memberikan ratusan ekor sapi kepada pejabat tertentu. Jadi makna Berkurban di sini adalah untuk memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Hal ini disampaikan KPH.Prof.Dr. H.Paiman Raharjo kepada media CEO Indonesia pada hari Selasa 20 Juli 2021 seusai melaksanakan penyembelihan hewan korban di kediamannya komplek kehakiman matraman, Jakarta Timur.
Menurut Kanjeng Pangeran Haryo Paiman Raharjo yang merupakan keturunan bangsawan Keraton Surakarta menyatakan bahwa, keiklasan dan ketulusan kepada Allahlah sejatinya seseorang memiliki makna dalam Berkurban. Bahwa Berkurban dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Selain itu manfaat Berkurban di samping mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga dapat menyadarkan kita sebagai manusia bahwa segala sesuatunya akan kembali kepada Allah SWT.
Manfaat lain Berkurban yaitu mensucikan diri dari harta benda; menghapus dosa dan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
Jika kita menyadari bahwa sebaik-baiknya hidup adalah jika hidup kita bermanfaat bagi orang lain, itulah salah satu bentuk ketulusan kita kepada Allah SWT.
Maka di Hari raya Idul Adha, Kurbankan sebagian harta benda kita untuk membuat Allah tersenyum, yaitu Berkurban hanya karena Allah SWT, sebab itu sebuah perintah dari Allah SWT dan kewajiban umat manusia bagi yang mampu, ujar Paiman menutup penjelasannya.(Dody)