MajalahCeo.id | Medan – Tingkat kecelakaan dan masalah kesehatan dalam dunia kerja penting untuk menjadi prioritas, bahkan dengan risiko kecelakaan sekecil apapun harus diantisipasi. Semua penyedia kerja atau perusahaan harus bisa menekan angka kecelakaan kerja.
Maraknya kecelakaan kerja di Sumatera Utara dan lemahnya pengawasan serta monitoring K3 membuat Persatuan Buruh Sumatera Utara yang di Komandoi TM. Yusuf mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara, Selasa (23/5/2023)
M. Yusuf mengatakan bahwa kehadirannya bersama Ustadz Zul dari Serikat Nelayan NU.Edy syahputra dari PPMI KSPSI.Bung Eben Dari GSBI dan H.Sahrum dari KSPSI KAHUT dan lainnya yang tergabung dalam Persatuan Buruh Sumut ingin menyampaikan kepada Disnaker Sumut bahwa Negara belum hadir dalam memberikan kenyamanan dan keselamatan kerja khususnya di Sumatera Utara
“Balai K3 dan Disnaker Sumut serpertinya belum memberikan jaminan kenyamanan Kerja kepada buruh Sumatera Utara terbukti masih maraknya kecelekaan kerja yang di duga akibat pemberi kerja lalai dalam K3,” ungkapnya
Lanjut Yusuf mengatakan dirinya berharap Disnaker Sumut memberikan atensi khusus terhadap persoalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Sumatera Utara dari data yang diperoleh tahun 2020 13.137 kasus kecelakaan kerja
Tahun 2021 1.272 kasus kecelakaan yang terjadi.
Dari sini kita melihat bahwa ada apa dengan Pengawasan Dari Disnaker Provinsi Sumatera Utara
“Kita berharap Disnaker Sumut bisa memberikan perhatian khusus terhadap persoalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) apalagi kemaren viral terkait pengguna lift yang meninggal di Bandara Kuala Namu akibat Di duga lemahnya Pengawasan K3,” katanya
Roby Penyidik Wasnaker Disnaker Sumut mengatakan bahwa dirinya telah bekerja walaupun hasilnya belum maksimal
“Kita keterbatasan SDM untuk mengawasi seluruh perusahaan yang ada di Sumatera Utara, tapi kita sudah bekerja maksimal meskipun hasilnya belum maksimal,” katanya
Robi juga mengatakan bahwa Dewan K3 Provinsi Sumatera Utara sudah ada namun belakangan ini vakum
“Dewan K3 Provinsi Sumatera Utara kita vakum bang, karena sesuatu hal mungkin terkait anggaran,” pungkasnya.