MajalahCeo.Id | Medan – Heboh Statement Said Didu dengan statemennya bahwa Said Didu Ungkap Bandar Narkoba di Balik Salah Satu Cagub Sulsel Rahasia Umum yang sudah viral beberapa media online dan media sosial.
Mamad Warga Kota Medan mengatakan bahwa biaya kampanye begitu besar, jadi Calon Kepala Daerah pasti memerlukan dana yang besar juga
“Biaya kampanye begitu besar jadi bisa saja aliran dana dari Bandar Narkoba dan Bandar Judi Online masuk ke Cagub, Apalagi Khabarnya Sunatera Utara Peringkat No 1 (Satu) Peredaran Narkoba,” ungkapnya, Kamis (21/11/2024)
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang di himpun awak media Muhammad Said Didu merespons Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) yang memintanya melaporkan dan membuktikan pernyataan soal ada pasangan calon gubernur Sulsel yang diduga dibekingi bandar narkoba. Said Didu menegaskan pernyataannya itu sudah menjadi rahasia umum dan dia pun enggan melaporkannya ke polisi.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang juga putra asal Sulsel ini mengatakan isu terkait bandar narkoba di Sulsel sudah diketahui banyak orang. Dia bahkan menyebut sosok bandar narkoba yang dimaksud juga merupakan orang kuat.
“Saya kan orang sana jadi sudah paham betul betapa bahayanya narkoba di sana. Sudah sangat berbahaya. Dan isunya itu orang paham semua kok siapa bandarnya, paham, dan orang kuat. Jadi tidak usah diini (disebut) orang tahu semua kan,” kata Said Didu, dikutip dari detikSulsel, Kamis (21/11/2024).
Said Didu menuturkan bahwa sosok bandar tersebut turut bermain untuk memenangkan pasangan calon (paslon) di pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan bupati (pilbub). Oleh karena itu, Said Didu mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memilih calon yang didukung oleh bandar narkoba.
“Nah, kita tahu bahwa mereka juga sedang bermain termasuk pemilihan gubernur dan pemilihan bupati. Nah, sehingga saya sebagai orang sana betul-betul mengharap bahwa rakyat jangan lagi memilih kira-kira calon yang didukung oleh bandar narkoba atau yang terkait,” ujarnya.
“Nah, ada pernyataan saya berikutnya saya bilang ada satu kabupaten yang dulu terkenal sebagai lumbung pangan, lumbung ulama, lumbung orang pintar, sekarang menjadi lumbung narkoba dan penipuan online. Rakyat di sana tahu kabupaten mana. Jadi itu bentuk keprihatinan saya. Jadi itu saja sebenarnya,” imbuh Said Didu.
Saat ditanya soal Polda Sulsel yang memintanya melapor dan membuktikan pernyataannya itu, Said Didu menyebut polisi juga telah mengetahui siapa sosok yang dimaksud. Makanya, dia meminta kepada sosok bandar tersebut untuk berhenti.
“Ya udahlah, polisi tahu jadi tidak usah saya tanggapi. Mereka tahu semua. Ya, yang merasa sebagai bandar narkoba dan terlibat berhenti aja, merusak bangsa Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, sosok yang ia maksud sudah sangat familiar di masyarakat. Dia juga menyebut bahwa sosok bandar narkoba itu sudah menjadi rahasia umum di Sulsel.
“Nah yang terakhir kalau ada yang bertanya pihak mana? Penilaian saya itu adalah rahasia umum. Orang paham maksud saya,” bebernya.
Ditanya lebih lanjut soal apakah dirinya akan melaporkan dugaan salah satu calon gubernur dibekingi bandar narkoba, Said Didu menyinggung kasus-kasus penangkapan peredaran narkoba. Dia menyebut ada sejumlah wilayah yang menjadi jalur-jalur peredaran narkoba, seperti Parepare, Pinrang, dan Sidrap.
“Sudah sering kok penangkapan, hilang terus kan? Anda tahu kan yang namanya narkoba. Anda tahu kan sering penangkapan di daerah mana, penipuan online,” ujarnya sambil tertawa.
“Jadi gini ajalah, publik enggak usah pura-pura enggak tahu. Lihat ajalah di mana sih sering terjadi penangkapan, lewat mana sih jalur narkoba itu, daerah mana yang paling banyak korbannya. Terus dari mana sih penipuan-penipuan online paling banyak terjadi. Secara nasional loh di sana,” ucapnya.
Said Didu menambahkan bahwa orang di balik kasus tersebut bahkan sudah menjadi jaringan. Dia pun mengaku tidak masalah jika ada pihak yang marah terkait pernyataannya ini.
“Sosoknya beda. Dan itu bukan sosok satu orang lagi. Itu udah jaringan. Walaupun banyak orang yang marah enggak apa-apa. Itu normal menurut saya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Irjen Yudhiawan Wibisono meminta pihak yang memiliki bukti terkait cagub Sulsel diduga dibekingi bandar narkoba untuk melapor. Pihaknya akan melakukan penyelidikan begitu laporan masuk.
“Harus dilaporkan dong. Kalau ada bukti-buktinya laporkan,” ujar Irjen Yudhiawan kepada detikSulsel, Rabu (20/11).
Yudhiawan mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan penyelidikan jika tidak ada indikasi pidananya. Pihaknya juga tidak bisa berspekulasi atas pernyataan yang tidak jelas.
“Harus ada indikasi. Jangan katanya-katanya,” terangnya.**