Majalahceo.com -Biak- PELATAKAN BATU PERTAMA. Sekratris Daerah (Sekda) Kabupaten Biak Numfor Markus O. Masnembra, SH.,MM menghadiri sekaligus ikut melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Baktisala Vihara Buddha Dharma Biak, Sabtu (29/5/2020).
Dalam kesempatan itu Sekda yang mewakili Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si.,M,Pd memberikan sambutan, mengajak semua lembaga kegamaan dan masyarakat ikut bersama-sama dengan pemerintah daerah mendukung suksesnya berbagai program-program percepatan pembangunan.
Dikatakannya, keberadaan lembaga keagamaan memiliki peranan strategis dalam suksesnya berbagai program pembangunan di daerah. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor juga dikatakan pada dasarnya mendukung upaya-upaya pembangunan sarana peribadatan, salah satunya pembangunan gedung Baktisala Vihara Buddha Dharma.
“Umat Buddha Biak telah bersama-sama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dalam mendukung suksesnya pembangunan di daerah ini. Untuk itu, pembangunan Gedung Baktisala Vihara tentunya mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah daerah,”ujar Sekda.
Sekedar diketahui, selain Sekda, peletakan batu pertama itu juga dilakukan dan dihadiri langsung oleh Ketua Sangha Agung Indonesia Bhante Khemacaro Mahathera didampingi Direktur Jenderal Bimas Buddha Kemenag RI, Caliadi, SH.,MH, Sekjen Sangha Agung Indonesia Bhante Nyanasila Thera dan pembina Sangha Agung Indonesia Wilayah Timur Bhante Sunanda Thera.
Hadir pula sejumlah pejabat lainnya, diantaranya, Ketua DPRD Biak Numfor Milka Rumaropen, Danrem 173/PVBrigjen TNI Iwan Setiawan, Ketua FKUB Biak Numfor dan sejumlah undangan lainnya.
Ketua Permabudhi Provinsi Papua sekaligus Ketua Panitia pembangunan gedung Baktisala Vihara Buddha Dharma Biak Susanto Pirono melaporkan, bahwa pembangunan gedung Baktisala Vihara Buddha itu akan dibangun diatas lahan 2 hektar, sementara luas bangunan 18×36 m dan ditargetkan menghabiskan anggaran biaya mencapai Rp 5,4M. Vihara Buddha Dharma Biak yang lama diresmikan tanggal 3 Agustus 1986 oleh Gubernur Irian Jaya Izack Hindom saat itu dan dikaakan adalah Vihara pertama di Tanah Papua.
Sumber: Humas_Biak/Kabiro Majalahceo.com/Chris Rumaropen