MajalahCeo.Id | Medan – Puluhan Murid SDN 10778 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan bersama orang tua murid dan alumni mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara menolak sekolahnya yang mau di tutup oleh Dinas Pendidikan Deli Serdang.
Setelah satu jam berorasi akhirnya Gubernur Bobby Nasution didamping Plt Sekda, Wakil Bupati Deli Serdang, Inspektorat menerima dan mendengarkan aspirasi mereka.
Setelah mendengarkan aspirasi para orang tua murid, Bobby Nasution membagi bagikan bingkisan kepada anak anak murid yang hadir, Rabu (12/11/2025)
Sebelumnya Berdasarkan hasil amatan awak media, seorang Pekerja Kebersihan di Sekolah SDN 10778 di gaji jauh dibawah UMK Deli Serdang di Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Belum lagi kondisi atap sekolah yang bolong bolong juga mengancam keselamatan murid di sekolah tersebut.
“Sudah sembilan tahun saya bekerja di sekolah SDN 10778 Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan.
awalnya di gaji Rp 500 ribu, sekarang turun menjadi Rp 450, dan khabarnya sekolah ini malah mau di tutup,” Ungkap Nani Lubis Pekerja Kebersihan di SD Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (8/11/2025)
Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Persatuan Buruh Peduli K3 Sumatera Utara (Prabu K3 Sumut) akan menggelar Aksi Demo di kantor Gubsu meminta memanggil Bupati Deli Serdang agar tidak menutup sekolah tersebut dan mengaudit Dana BOS
“Kita akan melakukan Aksi Demo ke kantor Gubsu untuk menolak sekolah di tutup,” katanya.
Sebelumnya, Beberapa waktu yang lalu Puluhan murid SD didampingi para orang tu demo di gedung DPRD dan Kantor Bupati Deli Serdang. Mereka menolak rencana pentupan sekolah karena tidak ada siswanya, Rabu (8/10/2025).
Puluhan pelajar beserta orangtuanya itu datang dengan membawa spanduk dan bermacam tulisan di karton. Tuntutan mereka meminta agar rencana penutupan 3 gedung SD yakni SDN 105293, SDN 106808 dan SDN 101778 di Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan tidak dilakukan.
Disebutkan ada seratus lebih siswa sekolah yang akan regrouping (digabungkan) ke sekolah lain, sementara lahan SD itu akan dijadikan sebagai lahan pembangunan vihara.
Menurut orang tua, jika sekolah itu ditutup, maka anak mereka dipindahkan ke salah satu SDN di Desa Laut Dendang, yang berjarak sekira 4 km.
Menurut mereka, saat ini kondisi sekolah itu sangat memprihatinkan, kursi kurang sehingga harus duduk belajar dilantai, sedang di atas meja bisa duduk bertiga, sedang kamar mandinya pun sudah rusak parah dan menjijikkan.
Selain itu, listrik di sekolah itu sudah diputus, sehingga kalau cuaca gelap, tidak ada lagi sarana penerangan. Saat ini, Kepala Sekolah memaksa agar pelajar pindah ke sekolah lain, dengan alasan sekolah akan regrouping.
Dengan kondisi itu, orang tua meminta perlindungan kepada DPRD Deli Serdang, untuk mencari solusi atas rencana pentutupan sekolah tersebut. Mereka meminta hendaknya gedung sekolah itu direhab sebagaimana layaknya disebut sekolah.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Deli Serdang, Merry Afrida Sitepu, mengatakan pihaknya akan menidaklanjuti aspirasi orang tua pelajar, dengan melaksanakan RDP (rapat dengar pendapat) memanggil pihak terkait, untuk mencari solusinya.
Sementara di kantor Bupati Deli Serdang, para aksi damai diterima Asisten I Sekdakab bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Zainal Abidin Hutagalung.
Sebelumnya, pada siaran persnya, Pemkab Deli Serdang akan melakukan regrouping terhadap SD Negeri 101778 Medan Estate di Jalan Mesjid, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, akan ditutup.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, Samsuar Sinaga SPd MSi, Sabtu (4/10/2025), menyebutkan, kedua sekolah tersebut akan dipindahkan ke SD Negeri 106162 Desa Medan Estate Kecamatan Percut Seituan. Begitu pula dengan guru yang akan disebar ke sekolah-sekolah lainnya.














