Jakarta, MAJALHCEO.ID – Kawanua Sedunia Indonesia (KSDI) pasca dilantik akhir pekan lalu langsung rapatkan barisan. Bertempat di Beer Hall SCBD, Selasa (2/8/2022) melakukan pertemuan pengurus terbatas dipimpin langsung Ketua Umum DPP KSD Lucy Rumantir dan Ketum KSD Indonesia Renny Rorong didampingi Bendum Grace Mangundap dan dihadiri beberapa pengurus lainnya.
Dari usur penasehat hadir Mona Sigar didampingi Wasekum Mercy Wowor. Tampak hadir juga Waketum Bidang Hukum dan HAM, Antarlembaga dan Luar Negeri, Cyprus O. Tatali serta Waketum Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Seni Budaya, Musik dan Tari, Meity Magdalena Ussu.
Menurut Lucy Rumantir, rapat terbatas ini lebih pada evaluasi berbagai program yang sudah masuk pada rencana action jangkah pendek dan menengah KSD, termasuk KSD Indonesia yang kepungurusannya baru dikukuhkan.
“Sebenarnya semua ini (program KSD) sudah berlangsung, namun tertunda akibat mewabahnya pandemic Covid-19 beberapa tahun belakangan ini,” kata Lucy.
Jadi guna penguatan kelembagaan dan pemberdayaan organisasi yang sempat tidak “bergerak” dikarenakan menunda berbagai programnya akibat pandemic Covid-19, tentunya perlu di-reprogram, terutama kegiatan yang bernilai strategis, yang sebenarnya sudah siap dilaksanakan namun dibatalkan, diantaranya program pembangunan Wale Kawanua di Los Angeles.
Program pembangunan Wale Kawanua ini sudah ada infestornya, tapi katrena Covid dibatalkan. Padahal rencana ini sudah matang, bahkan sudah minta restu ke Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Utara (Sulut). Dan, Pemda Salut mensupport program ini. “Mereka (Pemda Sulut, red) sangat siap bantu juga,” jelasnya.
Pada sisi lain, Rumantir mengingatkan akan visi misi hadirnya Lembaga KSD ini, benar-benar mencerminkan rasa persaudaraan dan dimaksudkan sebagai wadah tolonhg-menolong.
Dikatakannya, KSD hadir untuk memfasilitasi kawanua di dunia. Jadi tujuannya, menjadi wadah berkumpul, wadah tukar menukar informasi orang-orang Kawanua yang ada di luar Indonesia. Makanya, DPP-nya harus di luar Indonesia.
“Di Indonesia sudah ada Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK). Jadi jika kita mendirikan lagi DPP di Indonesia, untuk apa. KSD tidak untuk bersaing,” ujarnya.
Ditambahkannya, kehadiran KSD di Indonesia didesain untuk menjadi jembatan orang-orang Kawanua di luar negeri yang butuh bantuan jika berkunjung ke Indonesia dan begitu sebaliknya.
Selain itu, jika ada yang bisa dikerjasamakan, mari kita laksanakan bersama. Misalnya, ada anggota KSD dari luar negeri mau bikin kegiatan di Indonesia, siapa yang dihubungi, ya, KSD Indonesialah. Begitu juga bila KSD Indonesia mau berkegiatan di luar negeri, tentu KSD di negara mana yang dituju yang akan membantunya.
Jadi, intinya, mapalus, saling mebantu memberi informasi atau bekerjasama dalam hal berkegiatan, termasuk membantu dalam hal administrasi jika seorang anggota KSD memerlukan bantuan saat berkunjung di suatu negara. “KSD semacam konsulatnya orang Kawanua saat anggotanya bepergian,” pungkas Lucy.
Pada bagian lain, Ketua Umum KSD Indonesia, Renny Rorong mengaku sangat mengapresiasi dan men-support DPP KSD di bawah pimpinan Lucy Rumantir.
Dalam hal menjawab program yang disampaikan DPP KSD, Rorong mengajak semua pengurus untuk segera melakukan konsolidasi, membuat rencana program dan aksi, agar apa yang disampaikan Ketum KSD Lucy Rumantir ini bisa dijawab.
“Jadi, kita akan koonsolidasi segera. SDM-nya, bidang apa, job desk-nya apa, dan rencana kerjanya, baik jangka pendek, menengah juga jangka panjang harus segera disusun,” kata Renny.
Renny juga menyatakan, sangat mendukung program Wale Kawanua di LA. Kita harus mendukungnya. “Sebab gak mungkin program ini dilaksanakan jika kita tidak saling membantu,” ujarnya.
Sementara Waketum Bidang Hukum dan HAM, Antarlembaga dan Luar Negeri, Cyprus O. Tatali, berharap kepada semua pengurus yang dipercayakan masuk kabinet KSD Indonesia untuk segera melakukan aksi. “Dalam waktu dekat saya akan mengurus aspek legal organisasi agar dalam berkegiatan kita punya payung hukum yang jelas,” ujar Cyprus menjelaskan. (red/ksd)